Sejak dulu ibu selalu bilang kalau di bulan ada kucing... dan aku percaya..

Sabtu, 08 Desember 2012

Kembali dari masa kanak-kanak..

  Satu kejadian yang luar biasa dari amnesia, sebuah ingatan acak yang mencakup rentang lebih dari setengah abad, masih belum dapat kupercaya hingga kini. Meski aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri, namun aku masih saja takjub ketika mengingatnya.

  Hari itu matahari bersinar terik di bulan maret. Aku baru saja pulang dari sekolah, dan berniat mencari rumput dibantu seorang pengurus ternak yang bekerja untuk ayahku. Namanya Pak Salim, rumahnya masih di desa ini, tidak jauh dari rumahku. Beliau sudah sangat renta, dan merupakan orang kepercayaan ayah sejak lama, bahkan dulu beliau adalah orang kepercayaan almarhum kakekku.

  Kami lama menyabit rumput di sebuah ladang yang ditumbuhi rumput-rumput liar setinggi pinggang. Hingga Pak Salim mengeluh pusing dan meminta rehat sebentar. Beliau lalu rebahan sembari bersandar di sebuah batu besar yang terletak dibawah sebuah pohon besar, tak jauh dari ladang tempat kami menyabit rumput. Tak butuh waktu lama, Pak Salim sudah terlihat tertidur pulas.

  Selang lima belas menit, ketika Pak Salim akhirnya terbangun kembali, beliau tampak seperti orang yang ling-lung dan tidak lagi mengenaliku. Bahkan Pak Salim bertanya seperti orang kebingungan, sedang apa dirinya disini ?

  Setelah kutanyakan lebih lanjut, Pak Salim tetap bingung dengan keadaanya dan bahkan mengaku tidak pernah mengenaliku sebelumnya. Memori yang paling terakhir yang ia ingat adalah, suatu hari ketika berumur 10 tahun, ia terjatuh dan membentur batu besar yang saat ini sedang dipakainya bersandar, saat beliau sedang bermain dengan teman-temannya. Yang beliau ingat, seorang temannya yang juga berumur sepuluh tahun, mendorongnya hingga terjatuh dan membentur batu besar tepat di bagian kepalanya.

   Pak salim harus ditenangkan saat ia kaget sekaget-kagetnya melihat rumah-rumah besar yang sudah banyak dibangun di lingkungan desanya. Beliau bahkan kaget karena belum pernah melihat taraktor sebelumnya, dan beliau tidak mengetahui apapun dengan istri, anak dan cucu-cucunya. Beliau lupa dengan anak-anaknya yang sudah berkeluarga, dan cucu-cucunya yang beranjak dewasa.

  Pak Salim terlihat seperti seorang kanak-kanak yang hidup di dalam raga orang tua. Masa kanak-kanaknya entah bagaimana kembali setelah puluhan tahun berlalu. Hingga kini, meskipun sudah coba diingatkan berkali-kali, Pak Salim tidak pernah mengingat kehidupannya yang sebenarnya lagi.





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar