Tiga belas
orang pendaki, baru saja tiba di pos pendakian terakhir, hanya sekitar empat
kilometer dari puncak gunung. Setelah beristirahat sejenak, karena terlalu
bersemangat, dan karena waktu hampir sore, sebelas diantara mereka memutuskan
untuk segera meneruskan pendakian. Berharap bisa segera menaklukan puncak dan
mendirikan tenda sebelum gelap. Meninggalkan dua rekan lainnya yang terlihat masih
kelelahan, dan memutuskan beristirahat lebih lama di pos pendakian.
Sebelas pria muda pemberani bergerak maju,
diiringi tatapan dua rekan mereka yang menjaga di pos pendakian.
Belakangan diketahui, bahwa sebelas pria muda
pemberani itu tidak pernah kembali lagi ke pos penjagaan mereka. Tak ada lagi
jejak keberadaan mereka sejak mereka memutuskan untuk meneruskan pendakian.
Polisi dan tim SAR yang melakukan pencarian
tidak menemukan tanda ataupun jejak keberadaan mereka. Hingga hari pencarian
terakhir, tidak ada juga titik terang, dan mereka semua dinyatakan hilang.
Dua rekan mereka yang tidak ikut mendaki,
memberi kesaksian bahwa pada hari itu mereka melihat segumpal awan tebal,
tampak seperti benda padat berbentuk seperti jamur raksasa bergelayut di jalur
pendakian yang sebelas rekannya lewati. Awan itu tampak semakin mendekat,
sehingga akhirnya tidak ada jarak lagi antara awan dengan permukaan gunung. Setelah
rombongan para pendaki itu masuk ke dalam awan, awan itu kemudian naik, dan tak
ada satupun dari sebelas rekannya yang tertinggal.
Sebelas rekan mereka diculik segumpal awan.
Atau mungkin saja mereka masih dalam
perjalanan mereka, beriringan menuju suatu tempat yang tak kasat mata, yang tak
terlihat oleh mata manusia, kepuncak yang jauh lebih tinggi dari puncak yang
mereka tuju sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar