Sejak dulu ibu selalu bilang kalau di bulan ada kucing... dan aku percaya..

Senin, 26 November 2012

Setiap lewat tengah malam, aku dijemput oleh masa silam..


 Aku tidak tidur lagi malam ini, seperti malam kemarin dan malam sebelumnya. Entah kenapa sepi mengurungku dari tepi ke tepi sejak jauh menuju kedatangan matahari. Ada yang aku pikirkan, tapi entah apa. Entah sesal atau kenangan-kenangan yang mengurungku dalam keterasingan.

 Aku setengah berbaring di tempat tidur besi peninggalan ayah. Dulu kata ayah dibawah tempat tidur ini ada lubang waktu. Ayah sering bercerita kalau ayah sering berkunjung ke masa saat almarhum saudara kembarnya masih hidup, lewat lubang waktu di bawah ranjang besi ini.

 Aku percaya cerita ayah, ayah tidak pernah bohong padaku. Sepanjang aku mengenalnya sejak aku kecil hingga beliau meninggal, aku percaya semua yang dikatakannya. Hanya saja beliau tidak pernah mengatakan padaku cara memasuki lubang waktu itu. Padahal mungkin aku bisa bertemu dengan ayah kembali di masa lalu dengan lubang waktu.

  Tepat pukul dua belas udara terasa kian hangat, seketika tercium bau ayah, bau parfum yang sering dikenakan ayah, baunya tercium jelas dari bawah ranjang besi, makin merebak ke seluruh isi ruangan kamar.

  Ayah disini.. ayah disini..

 Aku tau ayah hadir disini, lewat lubang waktu yang sering beliau ceritakan. Lewat lubang waktu yang sama yang beliau gunakan untuk bertemu dengan almarhum kembarannya. Aku tahu ayah tak pernah berbohong, aku tahu semua yang ayah katakan itu benar.

 Malam ini aku dijemput oleh masa silam... begitupun malam-malam berikutnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar