Senin, 26 November 2012
Di pundak ibu ada bekas luka.
Aku tak ingin Ibu muda terus, aku ingin Ibu tak berhenti menua, aku ingin usia Ibu terus bertambah dan bertambah, menua dan terus menua. Aku tak mau Ibu berhenti menua, karena itu berarti Ibu berhenti hidup. Kalau Ibu berhenti hidup, aku berhenti jadi seorang anak. Ah, aku masih betah jadi seorang anak, jadi anak Ibu.
Aku ingat dulu sewaktu kecil sekali, aku pernah lihat pundak Ibu, ada bekas luka, hitam dan cukup jelas. Sekali watktu kutanyakan dari mana asalnya luka itu. Ibu hanya tersenyum, sembari mencium keningku, katanya: "Di pundak Ibu ada kamu, kamu diberikan Tuhan kepada Ibu sebagai beban berat yang harus Ibu tanggung, tapi sekaligus sebagai anugrah terbesar yang pernah Ibu dapatkan, luka itu hasil kain yang dipakai untuk menggendongmu nak, juga menggendong adik-adikmu".
Aku tak pernah lagi melihat luka itu, tak pernah juga menanyakan tentang luka itu, tapi luka di pundak ibu jelas mencerminkan rasa sayang ibu pada anak-anak nya.
Hingga saat ini ibu masih belum berhenti menua, dan aku masih jadi seorang anak ibu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mom given big inspiration :)
BalasHapusthanks to dedicated one story bout "ibu"